Sekolah Menengah Atas 1 Sewon
SMA 1
Sewon. Pada saat dengar pertama kalinya, mesti letaknya di sekitar kecamatan
Sewon. Walaupun aku orang Sewon, tetapi tidak begitu tahu tentang Sewon, bahkan
tahu tempatnya baru kelas IX kemarin, padahal sering aku lewati ketika hendak
ke Jogja.
Ironis.
Awalnya gak nyangka banget sekolah disini. Aku masuk sini pun tidak kebayang.
Sekolah dengan luas lahan yang cukup lumayan besar, dan tentunya banyak tanah
lapangnya, ini yang harus aku tempati selama 3 tahun. Awalnya sedih banget,
tapi jalani saja. MOS monoton pun aku jalani dengan sangat flat dan super geje.
Tidak ada yang seru tidak ada yang menarik. #karena tidak bisa menikmati.
Then,
I think, buat apa aku harus sedih nestapa, galau gundah gulana seperti ini.
Susi Susanti sang atlet badminton saja bangga dengan Indonesia. Padahal beliau
anak Cina. Walaupun sudah dicaci maki pada waktu itu. Ngapain aku sedih, marah?
#gak mikir
So..
Dimana bumi diinjak disitulah langit dijunjung. Yapzz. Sekarang aku menginjak
SMA 1 Sewon sehingga aku #action.
Aku
masuk kelas CIBI (katanya) alias XA. Kelas yang katanya unggulan di SMA 1
Sewon. Terus? Aku malu jika gak punya prestasi, aku malu jika gak bisa kasih
apa-apa buat sekolah. Think, apa yang aku punya buat sekolah? Apa yang mau aku
kasih untuk sekolah?. Then plan, ikut KIR. Yapzz aku ikut ini karena sesuai
dengan tujuanku kedepan. Action, aku mengajak kedua sahabatku... lomba... mulai
dari kelompok, individu kami gagal terus. Teman-teman banyak yang bilang?
Sewon? Ikut lomba, yeahh gak bakalan menang lah, secara sekolah olahraga
#intinya gitu, aku lupa gimana gaya ngomongnya. Lhoh? Apa hubungannya? Pikirku.
Setiap akan lomba caci maki, sindiran, dan ejekan lah yang kami dapat. Yeaahhh.
I don’t know, aku gak merasa disindir,keki dll. Biasa wae!!!!!! Menurutku
menang kalah itu biasa. Namanya juga lomba. Pasti ada yang menang ada yang
kalah. Yang aku inginkan hanya SMA Sewon itu terlihat jika akademiknya juga
bagus. Toh semuanya gak kelas SKBIO kan? Atau semua mau masuk PJKR alias pendidikan
olahraga. Gak mungkin kan? Lalu kelas IPA yang 4/5 kelas mau masuk dimana? IPS
1-3 mau masuk mana? Kan gak semuanya atlet? Kalau kita tidak terkenal diluar
lalu masuk PT juga susah? Apalagi jalur undangan yang sedang marak saat ini.
Bagi yanganak orang kaya it’s OK. No problem. Kan masih ada jalur UM. Tapi
apakah semua kaya? Semoga. Tapi, jika kita berfikir. #cling. Kenapa sih gak
nyusahin orang tua sekali ajaa? Sudah masuk smp nyusahin, masuk sma nyusahin.
Masak besok mau masuk PT nyusahin lagi? #yeahh itu terserah kalian sichh...
Tapi
kalo menurut aku, orang tua itu akan bangga banget jika kita dapat melakukan
sesuatu hal, meskipun kecil. Kenapa kita tidak melakukan dari sekarang?
Misalnya
menabung. Walaupun sepele tapi kita akan bangga banget jika bisa melakukannya.
Kita bisa beli sesuatu yang kita inginkan tanpa merengek minta mama, ayah,
kakek, nenek, tante, om, dsb. #menurutku itu menjadi kepuasan tersendiri.
Kembali
ke KIR. Haduhh. Jadi nglantur kemana-mana deh. Setelah gagal,gagal dan gagal akhirnya
kami gak nyangka masuk finalis LKTI. Dan alhamdulillah bisa masuk juara. J dari situlah kami terus bersemangat menekuni bidang ini
hingga saat ini. Dan yang terakhir kami ikut LKTI di ugm. Meskipun cuman
finalis, tapi itu udah membuat kami
bahagia.
Sekarang
aku di kelas XI-IPA 1. Awalnya aku bingung antara ipa dan ips. Aku di ips
karena aku ingin melanjutkan di psikologi ugm #amin. Tapi, bidang yang aku
tekuni lebih ke ipa. Pembimbingnya juga dari ipa. Dari pada berhenti di tengah
jalan... ipa aja deh :p. So, disisi lain aku juga ingin mewujudkan cita-cita
waktu TK dulu.
Komentar
Posting Komentar