Langsung ke konten utama

Dimana Bumi Diinjak Disitulah Langit Dijunjung


Dimana Bumi Diinjak Disitulah Langit Dijunjung
Artikel pertama yang aku buat di kelas X, kelas yang masih baru dan tentunya unyu-unyu ^^ini dibuat setelah masa mos cukup monoton dengan bawaan sial itu berakhir.
Menjunjung Tinggi Produk Dalam Negeri Menuju Majunya Ekonomi Kreatif
          Banyak orang bilang “Dimana bumi diinjak disitulah langit dijunjung”. Itulah sebuah pepatah yang biasa diartikan dimana kita berada atau tinggal kita harus menghargai, menghormati dan toleransi dengan apapun yang ada di tempat kita berada. Namun apakah kita telah menerapkan pepatah tadi sebagai  bangsa Indonesia? Mestinya sudah. Pepatah ini memang sangat mudah dikatakan dan diucapakan. Tetapi untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari tidak semudah membalikkan tangan. Seperti halnya dalam bidang ekonomi khususnya terhadap produk dalam negeri. Di zaman yang terus maju dan berkembang ini keadaan ekonomi terus mengalami perubahan. Produk luar negeri semakin banyak ditemui di wilayah-wilayah Indonesia.. Akankah kita masih menggunakan produk dalam negeri ditengah-tengah persaingan dengan produk luar negeri yang semakin ketat?
          Seharusnya sebagai bangsa Indonesia terutama para pemuda harus bangga dengan menggunakan produk dalam negeri.  Anggapan bahwa produk dalam negeri cenderung tidak berkualitas dan harga mahal harus dihilangkan.
          Namun terkadang para pemuda Indonesia merasa gengsi apabila menggunakan produk dalam negeri. Padahal kita tidak akan maju apabila kondisinya seperti ini terus-menerus. Sehingga, marilah kita terapkan pepatah diatas kita terapkan dengan menggunakan produk dalam negeri. Kita harus berani mencoba menghilangkan gengsi pada diri kita dengan menggunakan produk dalam negeri. Bukan berarti kita menggunakan produk dalam negeri termasuk orang yang ketinggalan jaman. Justru dengan menggunakan produk dalam negeri inilah kita dapat menyelamatkan bangsa dan wujud cinta tanah air. Yakinlah, bahwa dengan menggunakan produk dalam negeri bangsa kita akan semakin maju, bisa mensejahterakan rakyat dan berguna bagi masyarakat Indonesia. Marilah kita mencoba menggunakan produk dalam negeri dan berusaha tidak mudah tergiur produk luar negeri. No pain, no gain. Tidak ada hasil tanpa usaha.
s

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pantai Gesing dan Ngularan (Teras Kaca) Trip

Hallo guys! Long time no see ya. Kali ini saya akan menyempatkan untuk blogging kembali. Edisi di tahun 2019 ini akan diawali di bulan April yaa. Akan banyak cerita perjalanan saya selama 3 bulan ini. Check this out! Pantai gesing   Nah kali ini saya akan sedikit cerita tentang pantai Gesing dan pantai Nguluran teras kaca yang sempat ngehit sampai sekarang bagi ganis (gadis instagram) di Yogyakarta. Setelah berkutat dengan kerjaan kantor dan barusan pulang dari Sumatera (wah edisi ini nanti ada cerita tersendiri ya) saya dan dua sahabat saya memutuskan secara mendadak untuk trip sehari di Gunung Kidul. Kita memilih di pantai yang dekat dengan Panggang karena jalannya lebih sepi tentunya tidak macet. Bagi warga Jogja yang sudah sering ke Gunung Kidul melewati Jalan Wonosari pasti tahu lah ya gimana rasanya weekend ke Gunung Kidul lewat Jalan Wonosari. Hehehe Kami dari Bantul berangkat pukul 09.00 menuju pantai Nguluran atau yang disebut pantai Teras Kac...

Aku bangga punya mama yang hebat.mama is best of the best :)

Hujan turun membasahi bumi. Percikan air terdengar di telingaku. Sang mentari nampak tak bergairah tuk muncul menerangi kehidupan pagi hari. Ku melangkah dengan tegar mengawali cakrawala kehidupan. Pagi itu sangat lamban, sangat terasa mengantuk dan malas. Namun kata mama kita harus melawan rasa malas yang menempel pada tubuh kita ini. Kita harus membuang jauh-jauh rasa malas itu. Karena rasa malas bagaikan sesuatu yang dapat menghancurkan semua harapan dan impian. Tetapi aku menghiraukannya. Walaupun mama memang benar tetapi aku memilih untuk tetap di kamar pada pagi itu. Darah terus mengalir, detak jantung terus melantun, nadi terus berdenyut, langkah terus berpadu dalam warna-warna kehidupan. Mama setiap hari menasehatiku tentang semua hal ini dan itu. Mama bilang kalau kita bertindak harus berfikir dua kali. Padahal aku selalu berfikir sebelum bertindak. Tetapi yang kurasakan aku tetap salah. Sampai-sampai aku berfikir bahwa ini sungguh tidak adil. Aku kadang merasa benci sam...