Langsung ke konten utama

Love him (Stop)




Tiba-tiba mendadak suka sebuah lagu anak negeri. Lagu yang penuh makna ini. Judulnya Ruang Rindu-Letto. Lagu yang membawakan perasaanku saat ini. Lagu yang malam ini sengaja ku putar berulang kali. Entah kenapa aku sangat menyukai lagu ini.
Di daun yang ikut mengalir lembut, terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta, menghirup rindu yang sesakkan dada
Jalanku hampa dan ku sentuh dia, terasa hangat di dalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu, tak urung jua ku lihatnya pergi
……
Tak pernah kuragu dan selalu kuingat, kerlingan matamu dan sentuhan hangat
Ku saat itu takut mencari makna, tumbuhkan rasa yang sesakkan dada
(*) Kau datang dan pergi begitu saja, semua ku terima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam, di ruang rindu kita bertemu
Lagu yang cukup mewakili hati malam ini. Ingin rasanya aku berhenti untuk mengakhiri perasaan yang telah lama terbangun ini. Perasaan padanya yang telah tumbuh sekian lama. Tapi, kenyataannya tetap saja perasaan ini singgah dalam hati hingga detik ini. Berulang kali aku membuang perasaan ini jauh-jauh. Tetap saja kamu menguasai otakku. Bahkan, setiap deyutan nadiku telah menyatu dengan perasaan ini. Hai kamu, senyummu, sedihmu, lucumu, tolong hentikan aku untuk mencintaimu. Karena aku cemburu dengan teman yang pernah singgah dalam hidupmu. Mungkin, selama ini saya seseorang yang pengecut yang tak pernah mengatakan bahwa selama ini aku mempunyai rasa yang spesial padamu. Aku tak sanggup untuk mengatakan semua ini. Aku merasa cukup bahagia bersamamu walau hanya dalam ruang rindu. Ruang rindu yang entah berada dimana. Yang takkan pernah kutemukan dalam kehidupan nyata.
Semua perasaan yang hanya menyesakkan dada. Tapi, telah terlanjur nyaman untuk berada bersamanya. Bersama banyak cerita masa kecil, keluarga, dan kehidupan lainnya. Sangat sulit untuk menghentikan semua. Ketika kita masih saling bersama dalam setiap ketika.

 23.50
24/07/2014
seseorang yang sedang dalam ruang rindunya entah kau anggap apa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pantai Gesing dan Ngularan (Teras Kaca) Trip

Hallo guys! Long time no see ya. Kali ini saya akan menyempatkan untuk blogging kembali. Edisi di tahun 2019 ini akan diawali di bulan April yaa. Akan banyak cerita perjalanan saya selama 3 bulan ini. Check this out! Pantai gesing   Nah kali ini saya akan sedikit cerita tentang pantai Gesing dan pantai Nguluran teras kaca yang sempat ngehit sampai sekarang bagi ganis (gadis instagram) di Yogyakarta. Setelah berkutat dengan kerjaan kantor dan barusan pulang dari Sumatera (wah edisi ini nanti ada cerita tersendiri ya) saya dan dua sahabat saya memutuskan secara mendadak untuk trip sehari di Gunung Kidul. Kita memilih di pantai yang dekat dengan Panggang karena jalannya lebih sepi tentunya tidak macet. Bagi warga Jogja yang sudah sering ke Gunung Kidul melewati Jalan Wonosari pasti tahu lah ya gimana rasanya weekend ke Gunung Kidul lewat Jalan Wonosari. Hehehe Kami dari Bantul berangkat pukul 09.00 menuju pantai Nguluran atau yang disebut pantai Teras Kac...

Aku bangga punya mama yang hebat.mama is best of the best :)

Hujan turun membasahi bumi. Percikan air terdengar di telingaku. Sang mentari nampak tak bergairah tuk muncul menerangi kehidupan pagi hari. Ku melangkah dengan tegar mengawali cakrawala kehidupan. Pagi itu sangat lamban, sangat terasa mengantuk dan malas. Namun kata mama kita harus melawan rasa malas yang menempel pada tubuh kita ini. Kita harus membuang jauh-jauh rasa malas itu. Karena rasa malas bagaikan sesuatu yang dapat menghancurkan semua harapan dan impian. Tetapi aku menghiraukannya. Walaupun mama memang benar tetapi aku memilih untuk tetap di kamar pada pagi itu. Darah terus mengalir, detak jantung terus melantun, nadi terus berdenyut, langkah terus berpadu dalam warna-warna kehidupan. Mama setiap hari menasehatiku tentang semua hal ini dan itu. Mama bilang kalau kita bertindak harus berfikir dua kali. Padahal aku selalu berfikir sebelum bertindak. Tetapi yang kurasakan aku tetap salah. Sampai-sampai aku berfikir bahwa ini sungguh tidak adil. Aku kadang merasa benci sam...