Langsung ke konten utama

Selama Tiga Jam Bersama Mas-Mas yang Humble Tapi Lucu




“Walau kadang kita itu banyak gresula (mengeluh) tapi hati tak sampai untuk menyakiti seseorang yang selalu ada untuk kita. Bapak, Ibu kita.”
“Ketika orang tua kita telah menfasilitasi segala hal pada diri ini”
“Ketika kita ikut orang tua bekerja”
“Ketika kita melihat teman kita yang kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya”
“Ketika kita melihat dijalan kuli bangunan”
“Tapi yang kita lakukan?”
“Mengeluh pada orang tua kita”
“Padahal, jelas-jelas kita tahu bagaimana keadaan orang tua kita dulu,,, perjuangan beliau,,,”

Rasanya menjadi butiran debu belaka ketika jiwa dan raga ini nggresula, mengeluh, tidak terima atas nikmat yang telah Tuhan berikan
Semoga yang merasa saya ajak ndobos *bicara ngalor ngidul, curcol kemarin tidak membaca tulisan ini.
 Sebelumnya saya akan mengomentari tentang cerita masa kecil mas-mas yang super duper kece *sakjane kemarin itu mbewek tapi kan isin. Aku emoh kalo dicritain ini lagi meloowwwww broo? :3 okay kembali ke topik. Bahwa kamu juga sering ikut kerja ayahmu menyirami taman, ikut kerja ibu kamu menjahit di Prawirotaman naik sepeda  “ jengki”. Ketika sepeda itu untuk empat orang. Jujur, sebenarnya waktu mas-mas ini cerita air mata sudah keluar dari dalam. Karena saya calon artis masa depan :p saya berhasil untuk menahannya. Saya juga menjadi teringat ayah, ketika awal karirnya menjadi penjual koran. Naik sepeda jelek, kepanasan, penuh dengan asap. Hingga kini ayah menjadi tukang kunci. Ketika mendapat upah pertama dari kerjanya, upah itu diambil oleh seseorang  yang amat beliau sayangi tanpa permisi. Padahal uang itu akan digunakan buat pengajiannya.

Hallo? Hallo? Saya jadi sadar kembali, bahwa kita tinggal meneruskan perjuangan orang tua kita dulu. Sangat tidak etis dan sangat jahat jika saya mengeluh pada orang tua. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Buat novel tentang perjalanan orang tua kita patut direkomendasikan daripada perjalanan pacar :p

Sederhana maka membahagiakan karena bahagia itu sederhana

Miris. Ketika orang tua susah payah membanting tulang buat kita. Yang kita lakukan malah berfoya-foya dengan pakaian glamour ala-ala artis Korea maupun Indonesia. Terkadang pakaian itu belum tentu cocok buat tubuh imutnya *korban mode mungkin. Rasanya kasihan sekali orang tuanya ya? Walaupun saya bukan siapa-siapanya sihh :)
iya yaa... Apa adanya tanpa adapanya

Mendahulukan Orang Tua Masa Depan Tanpa Meninggalkan Masyarakat

Setelah curcol masalah teman, organisasi, diri sendiri, masa depan, dengan mas-mas kece humble ini saya mendapatkan dukungan prinsip saya hahahaha *setidaknya menambah vote*. Ibu bapak baru organisasi yeiii... Karena bagaimanapun juga tiap orang mempunyai  masa depan yang harus dikejar kemudian digenggam kemudian dimiliki. Punya orang tua yang harus dan wajib dihormati :)
yeahh  Mencintai ibu bapak kewajiban, tapi mencintai organisasi dan masyarakat itu keharusan :)

Sebenarnya masih banyak hal lagi cerita selama tiga jam itu. Sayang, jemari-jemari seberapa kuatnya tetap butuh nutrisi *siap-siap sahur malam*
Okay, yang terakhir, in the last
saya ucapkan banyak terimakasih yang telah menginspirasi saya selama tiga jam ndobos curcol dll *batine mas-mas ini mungkin "nyebai mbok gek bali, ngantukk eee puasa-puasa :p " *semoga tidak :p
Sekali lagi terimakasih :)

01.14
25/07/2014
Kangen Mie Sedaap :3
Saya Stay Humble kok :p

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pantai Gesing dan Ngularan (Teras Kaca) Trip

Hallo guys! Long time no see ya. Kali ini saya akan menyempatkan untuk blogging kembali. Edisi di tahun 2019 ini akan diawali di bulan April yaa. Akan banyak cerita perjalanan saya selama 3 bulan ini. Check this out! Pantai gesing   Nah kali ini saya akan sedikit cerita tentang pantai Gesing dan pantai Nguluran teras kaca yang sempat ngehit sampai sekarang bagi ganis (gadis instagram) di Yogyakarta. Setelah berkutat dengan kerjaan kantor dan barusan pulang dari Sumatera (wah edisi ini nanti ada cerita tersendiri ya) saya dan dua sahabat saya memutuskan secara mendadak untuk trip sehari di Gunung Kidul. Kita memilih di pantai yang dekat dengan Panggang karena jalannya lebih sepi tentunya tidak macet. Bagi warga Jogja yang sudah sering ke Gunung Kidul melewati Jalan Wonosari pasti tahu lah ya gimana rasanya weekend ke Gunung Kidul lewat Jalan Wonosari. Hehehe Kami dari Bantul berangkat pukul 09.00 menuju pantai Nguluran atau yang disebut pantai Teras Kac...

Aku bangga punya mama yang hebat.mama is best of the best :)

Hujan turun membasahi bumi. Percikan air terdengar di telingaku. Sang mentari nampak tak bergairah tuk muncul menerangi kehidupan pagi hari. Ku melangkah dengan tegar mengawali cakrawala kehidupan. Pagi itu sangat lamban, sangat terasa mengantuk dan malas. Namun kata mama kita harus melawan rasa malas yang menempel pada tubuh kita ini. Kita harus membuang jauh-jauh rasa malas itu. Karena rasa malas bagaikan sesuatu yang dapat menghancurkan semua harapan dan impian. Tetapi aku menghiraukannya. Walaupun mama memang benar tetapi aku memilih untuk tetap di kamar pada pagi itu. Darah terus mengalir, detak jantung terus melantun, nadi terus berdenyut, langkah terus berpadu dalam warna-warna kehidupan. Mama setiap hari menasehatiku tentang semua hal ini dan itu. Mama bilang kalau kita bertindak harus berfikir dua kali. Padahal aku selalu berfikir sebelum bertindak. Tetapi yang kurasakan aku tetap salah. Sampai-sampai aku berfikir bahwa ini sungguh tidak adil. Aku kadang merasa benci sam...