Alhamdulillahirobbil'alamin.... Kalimat yang
sering saya lupakan ketika mendapatkan rejeki dari Tuhan. Saya lebih sering
lupa untuk berterimakasih kepada-Nya ketika raga ini mendapatkan sepercik
rejeki yang Engkau datangkan kepadaku.
Yeah, hari ini merupakan hari yang sangat spesial
bagi kehidupan saya. Hari dimana saya merasakan aneka rasa perasaan.
Persahabatan, cinta, sayang, bakti, sedih, kecewa, marah, bingung, dan
perasaan-perasaan lainnya.
Terimakasih
Tuhan, telah memberikan Ayah dan Ibu yang bisa menerima saya apa adanya...
Ibu, ayah, hanya kata maaf yang dapat saya
ucapkan malam ini. Maafkan saya, yang telah terlalu banyak merepotkan ibu,
ayah. Maafkan saya yang telah sering membuat kecewa ibu, ayah. Sekali lagi maafkan
saya atas kebodohan saya yang telah dilakukan selama ini. maafkan saya yang
belum bisa bahkan tidak bisa menjadi yang terbaik bagimu. Tetapi, saya akan
terus berusaha untuk ibu, ayah. Sekali lagi
maafkan saya
Terimakasih
Tuhan, telah mengirimkan Sahabat-sahabat bagi saya yang selalu ada dalam suka
maupun duka
Bagi saya, sahabat itu bagian terindah dalam
kehidupan setelah keluarga. Sahabat itu anugrah terindah yang diberikan Tuhan
kepada kita. Sahabat selalu menanyakan kabar kita saat sedih maupun bahagia. Sahabat
selalu mendengarkan segala keluh kesah kita. Sahabat itu luar biasa sekali bagi
saya. Sahabat itu bagaikan satu tubuh kita. Apabila salah satu organ sakit,
maka organ lainnya juga ikut sakit. Dan sahabat tentunya selalu mengingatkan
kepada kita yang sedang khilaf maupun lalai. Ia tak pernah takut untuk
mengatakan benar. Tak pernah bohong demi sebuah kebenaran meskipun menyakitkan.
Teruntuk sahabat-sahabatku, hanya ucapan terimakasih yang dapat saya berikan. Terimakasih
atas semua yang telah iklas kamu berikan. Terimakasih sahabat
Terimakasih Tuhan, yang telah mempertemukan
kami kembali dalam kehangatan keluarga besar Rohis An-Nafi' SMASE...
Rasanya bertemu kakak-kakak dan adik kelas serta
temen-temen seangkatan yang hebat-hebat saat buber di Warung Pojok Jalan Pleret
hari ini sangatlah indah. Suatu kebersamaan yang jarang saya temui dalam
kehidupan ini. Suatu keluarga yang begitu hangat dan elegan. Kami saling
bercerita masalah pribadi, organisasi, MOS adik kelas, pengalaman kakak kelas
kuliah, pendaftaran SBMPTTN dan banyak lagi. Tak kuasa jari-jari ini
menyebutkan satu persatu cerita kami sore itu. Sore yang begitu dingin menjadi
hangat ketika canda tawa sorak sorai menggambar pada suasana sore itu. Sore
indah membawa banyak kenangan bersama kalian. Sore yang akan dirindukan setiap
insan.
Terimakasih
Tuhan, Engkau telah menghadirkan seseorang yang apa adanya untuk mengajariku
tentang kedewasaan dan kesederhanaan
Seseorang yang saya panggil sebagai “mas” ini
telah hadir dalam kehidupanku sejak
beberapa putaran waktu yang lalu. Seseorang yang telah mengajari tentang banyak
hal soal rasa dalam hati ini. seseorang yang secara tidak langsung mengajarkan
arti sebuah kesederhanaan yang begitu istimewa. Sederhana yang jarang saya
dapatkan dalam sehari-hari. Buat seseorang yang saya panggil “mas”, sebenarnya
malam ini saya ingin curhat tentang banyak hal sama kamu. Tentang ini semua. Tetapi,
raga ini tak kuasa untuk menulisakan sebuah keluh kesah saya. Saya tahu, kamu
juga sedang merasakan sebuah masalah kehidupanmu sendiri. Memang ya, rumput
tetangga kelihatan lebih hijau :”)
Terimakasih
Tuhan, Engkau tidak meloloskan saya masuk PTN jalur SNMPTN dan SBMPTN dan
meloloskan saya di POLTEKKES Kemenkes Yogya
Hari ini benar-benar saya sadar sesadar-sadarnya.
Bahwa manusia itu tak punya daya. Hanyalah Tuhan yang mempunyai segala daya
upaya. Manusia hanya berencana dan Tuhanlah yang menentukan. Setelah tanggal 27
Mei kemarin saya dinyatakan gagal SNMPTN. Tentunya sangat kecewa waktu itu. Disisi
sahabat-sahabat kita ketrima, sedangkan saya sendiri harus menerima kepahitan
yang harus aku hadapi. Tetapi, dari sinilah saya belajar. Dari sinilah sadar.
Astaghfirullah.. Saya kurang bersyukur selama ini kepada Tuhanku Allah SWT. Saya
khilaf telah menyepelekan segala rejekimu yang telah Engkau berikan.
Hingga hari ini, 16 Juli 2014. Saya kembali lagi
harus kecewa. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Tiada guna kita menyesali kecewa
berat terhadap yang kita dapatkan. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha. Hasil
hanyalah Tuhan yang berhak menentukan. Sehebat apapun kita, Tuhanlah yang
paling hebat. Pemilik segala-Nya. Saya ingat rejeki lain yang telah diberikan
Tuhan. Sebuah sekolah negeri dan berikatan dengan pemerintah telah meloloskan
saya sebagai jalur utama. Hanya tinggal menunggu penguman tes psikotes dan
kesehatan besok sore. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik bagi saya :”)
sejak detik ini saya sadar, kita hanyalah mahkluk ciptaan Tuhan yang tak punya daya apapun. segala sesuatu bisa datang dalam sekejap namun juga bisa hilang dalam sekejap. Tetap bersyukur merupakan kewajiban tiap makhluk yang hanya bisa bisa terus berusaha dan berencana serta berdoa
16/07/2014
hari yang begitu banyak hikmah yang saya dapatkan
hari yang begitu banyak hikmah yang saya dapatkan
23.04
Komentar
Posting Komentar