Pengagum senja kini telah berani
mengambil pena itu. Sejak perang dingin bersama tuan awan di bulan Januari ia
mulai berani untuk menghirup udara langit yang begitu menyejukkan siang ini.
Tuan Awan nampaknya sedang dilanda candu bahagia. Ia tak menampakkan sepotong
mendung sedikit pun. Ia berusaha ingin menetralkan perihnya senja saat itu. Ia ingin
membagi ruang untuk bersama-sama menghirup udara tanpa ada dendam sedikit pun. Ia
ingin bersama senja menghiasi langit bagi insan-insan pengagumnya dikala mata
lelah dengan teriknya siang.
Disisi lain pengagum senja sangat merindukan pecinta hujan. Pecinta hujan ia temukan disaat Tuan Awan menghantamnya dengan mendung yang begitu kelam. Pecinta hujan begitu bisa membuat pengagum senja untuk kembali menampakkan elok jingganya tanpa dusta. Sayangnya pecinta hujan tak pernah menyadarinya hingga ngilu rindu sang pengagum senja mendamba. Pengagum senja telah berhasil melupakan Tuan Awan tetapi candu pada sang pecinta hujan.
Pengagum senja hanya berani menulis surat dikala malam gulita bersama sang bulan bila menyapa. Meskipun surat itu nantinya takkan pernah tersampaikan pada pecinta hujan. Ia tidak berharap surat itu dibaca oleh sang penerima. Sebelum larut malam pengagum senja sempat bercerita dengan temannya perihal sang pecinta hujan. Bola mata tidak bisa membohongi siapa pun. Ia merasa sangat bahagia dan bersyukur bertemu dengan pecinta hujan dikala waktu yang tepat atau tidak tepat. Menurutnya, pecinta hujan telah membuka hatinya kembali setelah tertutup oleh mendung yang begitu pekat. Pecinta hujan mampu memberikan energi untuk berkilau kembali setelah sekian hari kusut.
Disisi lain pengagum senja sangat merindukan pecinta hujan. Pecinta hujan ia temukan disaat Tuan Awan menghantamnya dengan mendung yang begitu kelam. Pecinta hujan begitu bisa membuat pengagum senja untuk kembali menampakkan elok jingganya tanpa dusta. Sayangnya pecinta hujan tak pernah menyadarinya hingga ngilu rindu sang pengagum senja mendamba. Pengagum senja telah berhasil melupakan Tuan Awan tetapi candu pada sang pecinta hujan.
Pengagum senja hanya berani menulis surat dikala malam gulita bersama sang bulan bila menyapa. Meskipun surat itu nantinya takkan pernah tersampaikan pada pecinta hujan. Ia tidak berharap surat itu dibaca oleh sang penerima. Sebelum larut malam pengagum senja sempat bercerita dengan temannya perihal sang pecinta hujan. Bola mata tidak bisa membohongi siapa pun. Ia merasa sangat bahagia dan bersyukur bertemu dengan pecinta hujan dikala waktu yang tepat atau tidak tepat. Menurutnya, pecinta hujan telah membuka hatinya kembali setelah tertutup oleh mendung yang begitu pekat. Pecinta hujan mampu memberikan energi untuk berkilau kembali setelah sekian hari kusut.
Teruntuk : Pecinta Hujan
Aku tidak peduli siapa dirimu sekarang. Aku tidak tertarik dari mana
dirimu datang dan dimana awal kita berjumpa.
Aku ingin tahu apakah kamu sanggup berada di gelora api dan terik
mentari bersamaku tanpa mundur teratur. Aku ingin tahu bagaimana kamu bersikap
dikala badai menerjang dan topan menghantam
Aku tidak ingin tahu seberapa hebatnya diri kamu di depan
teman-temanmu. Aku tidak ingin tahu dimana saja kamu belajar dan siapa gurumu.
Aku ingin tahu yang menjadi tonggak dalam diri kamu. Siapa yang menjaga
dalam diri kamu ketika tertimpa runtuhan. Aku ingin tahu penjagamu dikala semua
menjatuhkanmu.
Aku tidak ingin tahu dinegara mana saja yang telah dikunjungi. Aku tidak
peduli seberapa banyak teman yang telah kamu temui.
Aku hanya ingin tahu apakah kamu bisa sendirian ketika semua perlahan
menghilang dikala roda berputar kebawah. Apakah kamu sanggup berdiri sendiri
bersama dirimu saja?
Aku tidak peduli seberapa banyak orang yang tertarik padamu. Aku tidak
tertarik pada kisah cinta masa lalumu.
Aku hanya ingin tahu seberapa mau kamu bersama teman-temanmu ketika
mereka terpuruk. Aku ingin tahu seberapa sayangmu pada teman-temanmu ketika
mereka sedang dalam hampa.
Aku berharap kamu mengerti dengan apa yang aku katakan semua ini.
semoga kamu selalu dalam lindungan-Nya dimana pun kamu berada nanti. Terimakasih telah datang dalam
lembaran kehidupanku disaat waktu mengizinkan kita untuk bertemu.
Pengagum Senja
Komentar
Posting Komentar