Setiap orang pasti akan pernah mengalami patah hati. Apalagi orang yang sering berharap pada manusia. Tidak ada salahnya memang kita patah hati. Itu hal fitrah yang akan kita alami sebagai manusia. Tidak ada yang sia-sia apabila kita memaknai dari patah hati itu sendiri. Patah hati akan mengubah hujan menjadi pelangi apabila kita melihat dari sisi yang berwarna. Patah hati juga bisa menjadi petir apabila kita melihat dari sisi abu-abu. Tinggal bagaimana kita memilihnya. Aku pernah patah hati. Awalnya sangat sakit. Apalagi kita patah hati dengan orang yang tidak peduli dengan hati dan perasaan kita.
Yang ada kita hancur dan seakan-akan percuma kita melakukan aktivitas sehari-hari. Itu juga aku alami. Aku mengalami ini. Dunia begitu kejam saat itu. Seakan-akan aku mendapatkan petir di tengah siang panas. Aku hanya mengutuk diriku sendiri pada waktu itu. Aku merasa menjadi orang paling gila selama ini. Kenapa tidak?
Aku menemukan seseorang yang begitu nyaman pada saat itu. Seseorang yang mampu memberikan energi yang berbeda dari biasanya. Seseorang yang mau mendengar semua ceritaku dan kupikir mampu menerimaku.
Tapi itu semua hanya ekpetasiku. Beberapa hari setelah aku ulang tahun aku menemukan sebuah akun. Aku tanpa sengaja membuka akun itu dan menemukan sebuah foto. Aku langsung marah pada saat itu. Aku merasa dibohongi saat itu. Aku tidak terima saat itu. Entah kenapa seakan-akan seperti mimpi buruk dan mempermasalahkan itu semua? Sampai aku harus meneteskan air mata ini? Aku tidak menyadari semuanya saat itu. Yang ada hanyalah kecewa, sedih dan entahlah.
Apalagi ditambah dengan klarifikasi bahwa itu hanya teman biasa dan katanya lebay apabila kita harus melebih-lebihkannya. Aku pun mengklarifikasi bahwa ternyata benar. Memang mulut sama hati itu letaknya beda jauh.
Saat ini aku baru sadar. Kenapa aku marah dan kecewa saat itu? Karena perasaanku sudah berbeda dengan dulu. Karena perasaanku sudah berubah. Aku takut kehilangan kamu. Tapi memang aku harus kehilangan. Aku menerima ini semua. Aku banyak belajar dari ini semua. Patah hati, ketulusan dan keiklasan. Dari sinilah aku mulai belajar yang tidak akan pernah aku dapatkan dimanapun. Kita menjadi mengenal orang mana yang benar-benar tulus bersama kita atau hanya ingin mampir bahkan mempermainkan kita. Dari patah hati inilah membuatku membuka mata dan memandang dengan cara yang berbeda. Kita tidak peerlu orang yang sempurna dalam hidup kita. Kita hanya perlu orang yang tulus menerima kita dalam hidup kita. Orang yang tulus memberikan dunianya kepada kita.
Memang, orang yang membuat kita jatuh dan sakit kadang tidak merasa bersalah bahkan tidak sadar sama sekali. Bahkan malah menganggap kita berlebihan (lebay). dari situlah aku belajar untuk saling mengerti. Jangan sampai aku melakukan apa yang pernah dia lakukan ke kita. Jangan sampai orang lain tersakiti dengan cara seperti yang ia lakukan.
Sekarang aku mengerti. Cinta yang sempurna datang tanpa kita rencanakan. Jujur pada perasaan diri sendiri itu penting karena waktu terlalu berharga jika hanya untuk menanggapi ketakutan.
Sekarang aku akan berusaha membuka lembaran baru. Patah hati memang tidak dilarang. Tetapi bukan berarti aku menutup hati. Hanya saja aku lebih berhati-hati dan memandang cinta dengan cara yang lebih berharga dari apa yang telah aku dapatkan selama ini. Karena laki-laki sejati tahu caranya berterimakasih dan memenuhi tanggungjawab atas apa yang telah ia perbuat
Terimakasih telah memberikan pelajaran yang sangat berharga dari apapun itu.
Have a great life
Esti
15/07/2016
22.25
Komentar
Posting Komentar