Kebersamaan itu dapat juga
menyakitkan. Menyakitkan jika yang bersama kita itu menghkhianati dan pura-pura
peduli dengan kita. Kebersamaan yang dibangun hanya dasar asas biar pekerjaan
cepat selesai dan bersama jika lagi butuh akan lebih menyakitkan juga. Ibaratnya
habis manis sepah dibuang. Seperti itu.
Seperti kado special yang aku
dapatkan dari seseorang yang selama ini dalam lingkungan saya. Seseorang teman
dekat yang telah menjadi senior-senior saya. Kado special ini aku dapatkah di
hari tahun baru Islam pagi ini.
In the morning
Tiba-tiba ponselku berbunyi dan
dibuka oleh adikku. Biasa, dengan heboh dia membacakan isi sms tersebut dari
seseorang sebut saja ketupat. Ketupat
ini adalah seserorang yang sering aku ceritakan sebelum-sebelumnya. Seseorang senior
saya yang sering saya sebut Tuan Awan. Tapi saat ini, sepertinya lebih cocok
saya sebut ketupat. Isinya, tentang
pengumuman pengambilan sampah warga yang telah menjadi progam kerja suatu
organisasi yang saya ikuti bersama ketupat.
Pengumumannya bahwa jam 7 diminta buat kumpul dan kedatangannya demi “kebersamaan
bersama”.
Tapi, tak seorang pun sahabatku
sms kecuali Petty. Dan dia juga sedang bersih-bersih rumah sepertiku. Alhasil kami
jam 8 baru nyusul disana. Tak ada seorang pun ada. Aku sms ke ketupat sama temennya dia sebut saja Mas Te.
Ketupat : uda selesai dek
Mas T : panjang banget pesannya.(maaf uda selesai. Ketupat sama si X
ada acara..saya juga ada acara dikampus jam 9. Td Cuma ambil beberapa. Maaf td
mruput soalnya ketupat ada acara besok dan ak jg ada praktikum jan 9)
Tak lama kemudian Mr Te datang dan menceritakan acara sebenarnya si ketupat
dan Mr X itu tanpa permintaanku. Ketupat
pergi ke Dieng hari ini. Dan tau gak dia pergi sama siapa ? Mr. X dan Ms. Y yang selama ini udah
janji mau ngajak dan beri tahu kalo mau ke Dieng. Memang, harusnya hari ini aku
sama mereka berencana ke Dieng. Kerana aku sama Mr X masih UTS maka diundur.
Padahal aku juga uda nyiapin buat semuanya. Jaket, sepatu, dan perlengkapan
lainnya? Tapi apa kata mereka? Pergi tanpa memberi tahuku. Bahkan dia gak
ngasih kabar kecuali tadi aku sms. Dalam hati sakit itu pasti. But, stay cool
and calm are more better. Aku menampakkan wajah tak minat ke Mr Te. Dia semakin gila mungkin, malah
bilang ikut kalo seumpama besok tak ada praktikum. Fine. Dan yang terkahir dia
sok-sok nawarin ke ugm *acara pamer bribikan kaliii...
Stay cool out crying in
Sahabatku, Mami, tiba-tiba sms dan
ngasih saran pedas dikira aku sama ketupat
yang bikin cara ambil sampah tadi pagi. Dan aku cuma balas dengan forward sms
dari Mr.Te tapi lupa gk tanamain dia.
Dan siangnya dia marah sama aku dan Petty hingga malam ini.
Buat ketupat, terimakasih telah
mengajarkan kesabaran dan hadiah ulang tahun di 1 Muharram ini. Terimakasih telah
memberikan arti dari kata kebersamaan itu
sendiri. Terimakasih telah membuat sadar apakah anda layak sebgai Tuan Awan
yang selama ini aku tahu. Itukah selama ini kebersamaan yang kamu definisikan? Datang dikala butuh? Cukup ketupat, tak
perlu kamu pura-pura sok care, humble, polos, dan lain sebagainya. Buat apa? Demi
kebersamaan? Kebersamaan? Kebersamaan karena ada acara sendiri terus dengan
enaknya memberikan petuah kebersamaan bla bla dengan alasan kamu sendiri pergi
ke Dieng bersama MR X dan MS Y? Aku tahu kok, awalnya Cuma kamu doang dan yang
lain ngikut. Tapi sama aja, ketupat! Ketupat, maaf saya sudah tak lagi percaya.
Maaf saya orang yang paling tak suka dikhianati dan dibodohi. Saya memang gadis
yang masih menyelubungi kebodohan. Aku hanyalah gadis yang berusaha menerima
semuanya. Aku hanyalah gadis kecil yang mudah kamu bohongi dan bodohi.
Maaf ketupat, bila esok saya tak
lagi menjalani tugas di tempat kita biasanya. Maaf. Mindset pikiran tak lagi
seperti dulu. Ibaratnya, kayu yang telah pernah dipaku. Aku berusaha
mengiklaskan tapi tetap berbekas.
Ketupat, kamu juga yang membuat
sahabatku jadi marah dan diemin aku gara-gara jarkom dari kamu yang gak sampai
dan mendadak. Setelah itu baru satu jam, kalian udah pergi. Fine!!
Ketupat, aku tahu kamu lebih
dewasa, lebih cerdas, dan lebih bijak. Sayangnya, kamu licik dan kurang
memperhatikan orang lain bahkan yang kamu anggap remeh.
Buat MR X dan MS Y terimakasih telah mengajari saya tentang
pengkhianatan. Kalo kalian niat dari awal ngajak pasti nawarin meski super
mendadak. CUKUP ya MR, MS, saya tak lagi bisa percaya lagi.
CUKUP
Yang namanya kebersamaan itu gak Cuma
seenaknya saja. Gak seenaknya memnuhi kebutuhan sendiri. Jangan melabelkan
kebersamaan jika masih mengandung unsur kebutuhan individu. Buat apa dewasa
tapi pengkhianat? Buat apa memimpin yang menggembor-gemborkan kebersamaan tapi
palsu?
Terimakasih buat sahabat super
kece si Petty yang uda tau perasaanku, yang uda nganter aku ke pundak gunung
purba, yang uda ndengerin curhatanku bareng Jengkelin dan dan mami yang tambah marah sama aku.. its fine!!!
00.00
26 Oktober 2014
IR
Komentar
Posting Komentar