Untuk kerinduan yang tanpa jeda, kupersembahkan kepada yang tercinta -Fanny
Fajriyah-
Malam ini, aku merasa tak lagi
berdaya dalam memori-memori indah saat bersamamu. Meskipun kamu tak pernah tau
isi dalam hati ini. Meskipun kamu tak kan pernah mengerti arti semua ini. Aku takkan
bisa berbohong pada perasaanku sendiri. Meskipun kamu takkan pernah tau, bahwa aku
mengagumimu dan bahkan lebih dari itu.
Teruntukmu, yang selalu aku
panggil sebagai kakak, aku ingin setiap mimpi-mimpiku menjadi tak semu saat
bersamamu. Yang tak hanya bertemu dalam ruang rindu. Yang tak hanya berdua
dalam ilusi belaka. Mampukah kita untuk selalu bersama meski tak sama? Mampukah
kamu menemaniku saat ada dan tiada. Aku tak berharap apapun darimu. Aku cukup
berharap kamu selalu berada disampingku dan menjadi kakak impianku.
Semua terjadi begitu murni. Andaikan
aku dapat mengubah ritme-ritme hati, takkan pernah aku buat untuk mengagumimu. Tapi
nyatanya ku tak mampu. Semuanya sudah mengalir.
Kamu bagaikan etalase. Etalase yang
hanya bisa kupandang. Aku tak berani mengungkapkan ini semua. Hanyalah rentetan
cerita yang dapat aku nyatakan. Aku terlalu takut kehilangan kamu
22.24
2 Oktober 2014
Komentar
Posting Komentar