Langsung ke konten utama

Kaleidoskop 2014 part of love



Kaleidoskop 2014 about CINLOK SEBELAH TANGAN
Sebelumnya, aku sangat tidak berharap tulisan ini dibaca oleh seseorang yang akan menjadi ceritaku malam ini. Dia adalah partnerku dalam sebuah organisasi yang aku masuki. Dia yang dulu aku anggap seperti teman biasa, kakak yang lucu. Tapi, entahlah apa yang bisa mengubah segalanya begitu rumit dan merepotkan hati. Aku sangat malu jika dia harus mengetahuinya dan jika tidak membalasnya. Aku lebih memilih dalam diam. Cerita ini dimulai di tahun 2014. Dulu waktu 2013 (2012 akhir) pertama kali aku tertarik padanya. Tetapi, aku hanya menganggapnya sebagai teman dan kakak saja. Tidak begitu peduli waktu itu. Dan di awal 2014 perasaan itu masih ada ternyata. Walaupun selama satu tahun silih berganti perasaan ini. Dan di tahun 2014 inilah dimulai.
Aku mulai membuka lembaran-demi lembaran dua belas bulan yang lalu
Januari-Maret 2014
Januari menjadi hal yang sangat melodi waktu itu, dimana aku merasa lelah dalam sebuah penantian yang tak pasti dan tak dimengerti. Aku terlalu takut untuk mengungkapkan semua yang ada dalam hatiku. Sudah barang yang pasti, aku ditertawakannya. Secara waktu itu aku masih SMA kelas XII sedangkan dia 5 tahun lebih tua dariku. Aku pun tak begitu menggubrisnya kembali. Banyak teman yang membuatku melupakan hal ini sejenak. Dan aku pun mulai berevolusi untuk lebih fokus pada pelajaran tertinggalku gara-gara dulu sering bolos buat organisasi. Hingga pada saatnya, 27 Januari ulang tahunku yang ke 18. Dia tidak mengucapkan selamat atas hari kelahiranku. Aku pun menghiraukannya. Toh dia bukan siapa-siapa aku. Rasa itu sebenarnya sudah ada sejak satu tahun yang lalu. Tapi, dulu hilang dan kini kembali lagi. Entah apa yang membuat begitu membolak-balikkan hati ini. (semacam galau anak SMA pada umumnya #cinta monyet).  Meskipun aku menyukai dia, tetap saja aku masih membuka dengan orang lain. Tetapi, kali ini aku benar-benar hati-hati agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dan menyakti hati orang lain kelak. Aku lebih memilih berteman dengan siapapun tanpa pandang bulu. Bahkan, aku menjadi sedikit menutup hati pada orang lain. Waktu itu ya TAKE IT EASY banget pokoknya .
April-Juni 2014
Lha ini, karena sering berkirim pesan lewat msg maupun chat masalah organisasi kedepannya. Hingga tiba saatnya pemilihan presiden 09 April. Kami saling bertukar cerita tentang keponakannya yang lucu. kemudian, ada masalah silih berganti pada saat itu. Dimana ada pemilihan ketua organisasi. Dan dia menjadi calonnya.  Ini menjadikan kami sering berkomunikasi dan dekat. Curhat mulai dari teman yang ngebuat-buat yang enggak-enggak hingga cercaan pada saat pemilihan ketua organisasi. Dan disinilah dia terpilih menjadi ketuanya. Kiamat sudah dekat heheh. Aku tiap hari berdoa biar cuma jadi anggota atau masuk devisi saja. Yang penting bukan PJ (Pelaksana Kerja).  Tapi, Tuhan punya rencana lain. Aku masuk PJ dan dapat Sekretaris *mringis ironis. Dan itu tidak dapat diganggu gugat. Yang milih ya dia sama temannya. #rada sialin waktu itu. Lhaa dari sinilah dimulai. Aku sih masih biasa aja :3
Juni-Juli-Agustus 2014
Event pertama dalam organisasi setelah pelantikan dll, adalah menyambut bulan ramadhan dan yang jelas panitia ramadhan. Di sinilah kita mulai kerja bareng, curhat bareng, tertawa bareng, *sedih sendiri-sendiri yaak wkwk. Pada saat bulan inilah aku juga pas berevolusi untuk menjadi orang yang baik dan lebih menata hati buat seseorang *gak main2 lagi, maklum uda graduated from SMA :3. Tapi aku, masih santai dan stay cool seperti biasa. Kata orang sih lebih dewasa *ahh masak sih? Lebih tua iyaa :p. Lah pas bulan puasa pas piala dunia. Dan ada beberapa proker ramadan yang dikerjakan dirumahku, dan kebetulan ketua panitianya sibuk. Ya sudah. Ngalamat kerja bareng sama dia. Karena hanya dia yang selo diantara ketua 1 dan dua *miriss. Ya nyusun undangan ceramah bareng, beli alat-alat mading dan buka bersama pun ketemu lagi *bosan itu pasti. Dari sinilah tiap malam inbox dan chat. Dan dari sinilah ada temen yang ngegosip *duhh selo mas. Bahkan sampe tanya sahabatku sendiri. Kami sering chat dan inbox masalah anak-anak kampung yang gemesin dan bikin jengkel, nonton piala dunia, bahkan mantan. Hahaha. Dan pada suatu malam, sahabatku bilang dia berbeda. Katanya senyumnya beda buat orang lain. *jangan2..ahh lupakan.. buang. Wkwk... Hingga lebaran tiba dan aku mulai sibuk daftar ulang sekolah dll. Jadi, waktu itu hanya via sms kalo ada masalah saja dalam organisasi dan event-event buat kampung.
Bulan-bulan ini penuh jleb moment  (: dan serasa semakin dekat entah kenapa mulai nyaman buat bersama-sama. Curhat masalah sekolah, pekerjaan, dan hidup menjadi lebih nyaman seperti curhat dengan seseorang yang memang bener-bener lama dekat dengan kita.
September-Oktober-November 2014
Ulang tahunnya pada tanggal 27 september. *aku ngucapin kok. Meskipun cuman ketemu seminggu sekali dan gak pasti, tapi perasaan malah semakin merepotkan *menjadi-jadi. Maklum sudah bukan bulan puasa dan liburan lagi. Sudah kembali kepada aktivitas masing-masing. Dia sering menghubungiku jika ada masalah program sampah, jadwal lah, rapat lah, yang ujung-ujungnya kita saling curhat *duhhh hahaha. Dan disinilah gosip mulai agak berlalu lalang *WHATEVER. Hingga pada pembuatan kalender. Gosip pun semakin menjadi-jadi. Aku hanya pasrah sambil makan mangga saja dehh.
Bulan ini menjadi hal yang sedikit mengenaskan. Harus buat kalender berdua, jalan sana-sini berdua. Dan tentu gosip ala kampung cinn *macak artis aja po?
Desember 2014
Smsan, dan sudah tidak chat lagi karena pada bulan oktober cintanya dia ditolak dengan orang yang selama ini diperjuangin. Hihihi *ambil tisu. Dia langsung off fb. Curhat sana-sini sudah menjadi kebiasaan hingga di tahun baru ini. Hingga desember kayaknya dia belum tau perasaan ini.
PERASAAN YANG SULIT UNTUK DIGANTI. Entah sampai kapan, meski ku telah mencoba membuka hati buat orang lain. Entah istimewa apa yang membuat dirinya begitu mempesona ;(
Buat tahun 2015
Saya berharap dapat orang baru dan Tahun ini memfokuskan diri untuk mandiri, independen, tangguh, dan berani (baca: single) wkwk entah siapa yang akan mengisi dia atau kah orang yang tepat lainnya
 #ini cuman secara umum
Isriani R 
1:19 WIB 03 januari 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pantai Gesing dan Ngularan (Teras Kaca) Trip

Hallo guys! Long time no see ya. Kali ini saya akan menyempatkan untuk blogging kembali. Edisi di tahun 2019 ini akan diawali di bulan April yaa. Akan banyak cerita perjalanan saya selama 3 bulan ini. Check this out! Pantai gesing   Nah kali ini saya akan sedikit cerita tentang pantai Gesing dan pantai Nguluran teras kaca yang sempat ngehit sampai sekarang bagi ganis (gadis instagram) di Yogyakarta. Setelah berkutat dengan kerjaan kantor dan barusan pulang dari Sumatera (wah edisi ini nanti ada cerita tersendiri ya) saya dan dua sahabat saya memutuskan secara mendadak untuk trip sehari di Gunung Kidul. Kita memilih di pantai yang dekat dengan Panggang karena jalannya lebih sepi tentunya tidak macet. Bagi warga Jogja yang sudah sering ke Gunung Kidul melewati Jalan Wonosari pasti tahu lah ya gimana rasanya weekend ke Gunung Kidul lewat Jalan Wonosari. Hehehe Kami dari Bantul berangkat pukul 09.00 menuju pantai Nguluran atau yang disebut pantai Teras Kac...

Aku bangga punya mama yang hebat.mama is best of the best :)

Hujan turun membasahi bumi. Percikan air terdengar di telingaku. Sang mentari nampak tak bergairah tuk muncul menerangi kehidupan pagi hari. Ku melangkah dengan tegar mengawali cakrawala kehidupan. Pagi itu sangat lamban, sangat terasa mengantuk dan malas. Namun kata mama kita harus melawan rasa malas yang menempel pada tubuh kita ini. Kita harus membuang jauh-jauh rasa malas itu. Karena rasa malas bagaikan sesuatu yang dapat menghancurkan semua harapan dan impian. Tetapi aku menghiraukannya. Walaupun mama memang benar tetapi aku memilih untuk tetap di kamar pada pagi itu. Darah terus mengalir, detak jantung terus melantun, nadi terus berdenyut, langkah terus berpadu dalam warna-warna kehidupan. Mama setiap hari menasehatiku tentang semua hal ini dan itu. Mama bilang kalau kita bertindak harus berfikir dua kali. Padahal aku selalu berfikir sebelum bertindak. Tetapi yang kurasakan aku tetap salah. Sampai-sampai aku berfikir bahwa ini sungguh tidak adil. Aku kadang merasa benci sam...