Langsung ke konten utama

OKI 2012 part 1



OKI part 1 (sebelum masuk ikut OKI)
OKI 2012!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Apaan cobak? Ayo tebak? Kasih tau gak ya??
#kelamaan….
Oke dehh.. kita mulai saja a little place of story.. this is my story J
Olimpiade kehutanan indonesia. Itulah OKI. Aku pun baru tahu kemarin Oktober kalo kehutanan ada olimpiade juga ya? #awesome
OKI diadakan oleh fakultas kehutanan UGM sejak beberapa tahun yang lalu dan ini merupakan tahun ke-empat pengadaannya. Sayangnya aku baru tahu kemarin. Terlambat pula. Yeaahh..  Terlambat lebih baik daripada tidak tahu sama sekali.
Aku dan sahabatku febri tanpa basa-basi langsung ikut kegiatan tersebut. Pada jenjang pertamanya kita harus mengumpul essay yang bertemakan “satu suara untuk lingkungan satu hati untuk kehutanan”. Seiring dengan berjalannya waktu, tanggal deadline pengumpulan datang!!!! Ohhhh tidaaak!!! Karena waktu itu ada penyembilihan hewan kurban di sekolah yang acaranya sapi pake kabur sampai halaman depan juga , Febrilah yang mengurus essay dan jadi makan jadilah. Hahaha…
Sore harinya aku mengedit dan nyiapin berkas-berkas yang kurang untuk dikumpul dan pergi elti menjemput febri. Di perjalanan hujan lebat pu turun sepanjang jalan parangtritis. Dan yang memalukan waktu sampai gereja kotabaru tidak setetes air pun turun. Ya Tuhan, aku basah kuyub dikira habis terjebur sumur.
Hape mati, dan Febri gak keluar-keluar pula. Setelah beberapa menit berlalu aku sama febri menuju FKT (Fakutas Kehutanan ) UGM. Jalan gelap, gerimis, angin sepoi-sepoi tapi menyenangkan. Entah kenapa. Setelah mencari-cari akhirnya ketemu juga. Sesi Tanya-tanya tempat pun dimulai. Mungkin hari itu kami gak beruntung kali ya?? Ruang manajemen FKT telah tutup. Ya sudah lah.
Terpaksa harus menscan data-data yang harus dimasukkan. Daripada tambah tidak beruntung akhirnya kami memtuskan di maskam (masjid kampus UGM) buat sholat magrib. Gilakkkk!!! Lupa gak bawa uang kami!! Aku dan febri pun mencari-cari uang di tas, tempat pensil, saku-saku baju. Allah maha Penolong. Aku ada uang 10.000 dan febri 6000an plus recehan #gakpapa dehh yang penting halal.
Go to Jakal!!! Daripada pulang menscan mending kesana. Diperjalanan kami cumin ngitung-ngitung buat scan cukup atau enggaknya. Dengan modal nekat kita pun mencukupkan. Untung bensi masih full jadi gak mikirin lagi. #aman.haha.. Hingga, Alhamdulillah cukup sekali. Kami menscan hanya habis 5000. Lumayan dehh.. sisa 12 ribuan. Karena tidak bawa laptop, akhirnya langsung kewarnet buat ngirim naskah dan berkasnya. Sisalah uang itu…
####
Waktu terus bergulir. Aku tidak memikirkan lolos atau enggaknya. Yang penting kita udah berusaha. Tak disangka febri pun dapat sms dari panitia OKI. Kita masuk finalis buat ikut OKI selanjutnya. #miracle
Bakalan nginep 4 hari dengan jadwal yang bisa dibilang seru tapi cukup padat J persiapan pun dimulai……

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pantai Gesing dan Ngularan (Teras Kaca) Trip

Hallo guys! Long time no see ya. Kali ini saya akan menyempatkan untuk blogging kembali. Edisi di tahun 2019 ini akan diawali di bulan April yaa. Akan banyak cerita perjalanan saya selama 3 bulan ini. Check this out! Pantai gesing   Nah kali ini saya akan sedikit cerita tentang pantai Gesing dan pantai Nguluran teras kaca yang sempat ngehit sampai sekarang bagi ganis (gadis instagram) di Yogyakarta. Setelah berkutat dengan kerjaan kantor dan barusan pulang dari Sumatera (wah edisi ini nanti ada cerita tersendiri ya) saya dan dua sahabat saya memutuskan secara mendadak untuk trip sehari di Gunung Kidul. Kita memilih di pantai yang dekat dengan Panggang karena jalannya lebih sepi tentunya tidak macet. Bagi warga Jogja yang sudah sering ke Gunung Kidul melewati Jalan Wonosari pasti tahu lah ya gimana rasanya weekend ke Gunung Kidul lewat Jalan Wonosari. Hehehe Kami dari Bantul berangkat pukul 09.00 menuju pantai Nguluran atau yang disebut pantai Teras Kac...

Aku bangga punya mama yang hebat.mama is best of the best :)

Hujan turun membasahi bumi. Percikan air terdengar di telingaku. Sang mentari nampak tak bergairah tuk muncul menerangi kehidupan pagi hari. Ku melangkah dengan tegar mengawali cakrawala kehidupan. Pagi itu sangat lamban, sangat terasa mengantuk dan malas. Namun kata mama kita harus melawan rasa malas yang menempel pada tubuh kita ini. Kita harus membuang jauh-jauh rasa malas itu. Karena rasa malas bagaikan sesuatu yang dapat menghancurkan semua harapan dan impian. Tetapi aku menghiraukannya. Walaupun mama memang benar tetapi aku memilih untuk tetap di kamar pada pagi itu. Darah terus mengalir, detak jantung terus melantun, nadi terus berdenyut, langkah terus berpadu dalam warna-warna kehidupan. Mama setiap hari menasehatiku tentang semua hal ini dan itu. Mama bilang kalau kita bertindak harus berfikir dua kali. Padahal aku selalu berfikir sebelum bertindak. Tetapi yang kurasakan aku tetap salah. Sampai-sampai aku berfikir bahwa ini sungguh tidak adil. Aku kadang merasa benci sam...