Hallo, Ladies and
Gantleman..
Long long long time no
see ya..
Sudah beberapa bulan saya
tidak update di blog ini. Memang terakhir update mengenai precious moment ditengah-tengah kesibukan sebagai mahasiswi akhir.
Nah kali ini karena sudah menjadi mantan mahasiswi saya mau berbagi sedikit
cerita yang semoga menginspirasi dan saling mengisi.
Taraaaaaa...
![]() |
sampul buku pas pertama uji coba ini gengss |
Iya Sweety, saya akan
menceritakan pengalaman pribadi mengenai pembuatan buku kecil-kecilan yang
terbilang paling nekat sepanjang sejarah hidup saya.
Baik, saya mulai dari
awal mula yaa.. Selamat menikmati.
Once upon a time, saya
memasuki semester dimana mahasiswa harus mengumpulkan judul sebagai syarat
untuk skripsi. Nah dari sinilah awal ide kenekatan saya. Saya mengajukan judul
tentang pengaruh pemberian buku cerita bergambar, video dan leaflet pada
pengetahuan gizi pada waktu itu serta judul-judul lainnya. Nah sama dosen mata
kuliah skripsi dipilihlah tentang media buku cerita bergambar dan video yang
saya ajukan. Langsung deh Alhamdulillah, Innalilahi. Senangnya, my dream come
true. Sedihnya, mengenai dosen pembimbing dan penguji yang diluar ekspetasi
saya.
Jeng Jeng
Karena saya tipe orang
yang berprinsip “Jangan takut sama siapapun kecuali Tuhanmu dan Slow but Sure”
pada akhirnya tetap menjalankan sebagaimana mestinya dengan penuh tawa, tangis,
bahagia, duka, nestapa. Hahaha.
Prosesnya memang panjang,
pembuatan buku saya kali ini. Awalnya, saya merancang buku cerita yang
mengambil latar belakang kerajaan. Tetapi, karena ini buku juga akan saya
gunakan sebagai skripsi jadi ya harus manud
(mengikuti) saran dosen pembimbing. Yeahh penonton kecewa tidak jadi mengikuti
jejak para raja dan keluarga istana.
Baiklah. Everything will
be OKAY!
Saya menyusun kembali
jalan cerita buku itu dan menemukan seorang sahabat yang mau bantuin buku ini
jadi yaitu seorang ilustrator muda. Alhamdulillah, dia paham jalan cerita yang
saya ajukan dan latar yang akan diaplikasikan dalam buku. Nah proses pembuatan
buku ini cukup menguras tenaga dan pikiran ternyata.
Aku Kuat!
Hari-hari saya jalani dan
waktu itu masih ada PKL Rumah sakit, Gizi Masyarakat dan seabrek kegiatan
kampus, organisasi, masyarakat dan sosial. Rasanya sempat mau nangis tapi juga
tertawa. Sempet pesimis banget apakah bakal jadi bukunya sesuai ekspetasi saya.
Proses dimulai...
Setiap hari mencari ide
jalan cerita hingga memutuskan yaitu seorang anak sekolah dasar, kemudian
menentukan konflik yang dialami serta penyelesaian cerita. Nah didalam cerita
saya harus memikirkan pesan utama harus tersampaikan dengan tersirat dan
tersurat. Nah pada saat seperti ini saya sangat giat mencari referensi. (Jujur,
pada saat pembuatan buku saya tidak pernah konsultasi dengan dosen pembimbing
karena takut patah hati :p dan waktunya takut kurang karena saya harus wisuda
bulan Agustus kemarin).
Untungnya, saya kenal
dengan tokoh bernama Devi Raissa seorang psikolog sekaligus penulis buku
terbitan dari Rabbit Hole. Saya belajar banyak banget dari beliau mengenai
pembuatan buku agar tersampaikan pada anak dan memang sangat susah sekali dalam
aplikasinya. Selain itu, saya mencari buku anak-anak di Gramedia, Togamas, dan
perpustakaan mengenai buku anak. Saya begitu takjub dengan para penulis yang
dapat berimajinasi dalam dunia anak-anak. Dari sini saya semakin yakin bahwa
saya harus menyelesaikan buku ini.
Alhamdulillah, pada bulan
April buku ini sudah 50% jadi dibantu teman saya Dedi Setiawan sebagai
ilustrator. Nah, hingga pada akhirnya buku ini harus saya presentasikan sebagai
hasil skrispi yang saya gunakan sebagai media.
Hasilnya menurut para
netijen....
Guru-guru di sekolah
dasar yang datangi sangat mengapresi hasil karya kami. Alhamdulillah, sebagai
guru mereka sangat ingin membuat buku seperti saya juga ternyata. (Dari sini
saya yakin, bahwa buku khusus untuk anak-anak yang didesain secara visual alias
bergambar itu sangat penting).
Teman-teman pun sangat
mendukung adanya buku ini, bahkan ada yang bilang ilustrasinya unik banget
tetapi pesan tetap tersampaikan (Terharu kala itu).
Mereka bilang disaat
menurut saya belum jadi bukunya 100% sesuai dengan harapan saya.
Selanjutnya menurut
pembimbing dan penguji
Krik.. Krik.. Krik..
“Kamu membuat buku ini
konten yang kamu pentingkan apa?”
“-__- (no comment)”
Mereka seakan-akan jijik
banget pegang buku saya rasanya waktu itu. Didalam ruangan sebenarnya saya
sudah ingin marah, menangis, dan tentu mengeluh. Tetapi karena itu sidang hasil
dan saya ingin lulus ya saya terima dengan lapang dada ambil hikmahnya. Sedih
banget ya tentunya guys, sudah dapat hadiah tapi tiba-tiba hadiahnya tertabrak
truk kan remuk nan hancur. Hahaha. Orang yang saya anggap orang tua saya sendiri
di kampus saya tercinta kok malah seperti ini ternayata. Baiklah, dunia mamang
penuh sinetron dan sandiwara.
Itulah, sejarah pembuatan
buku ini lahir meskipun tidak sesempurna yang saya harapkan. Saya sampai
sekarang masih ingin meneruskan buku ini. Semoga segera mendapatkan rejeki
untuk meneruskan buku ini.
![]() |
salah satu prosesnya pembuatan buku saya |
Nah daripada kita terus
bersedih saya akan menceritakan prosesnya ya...
1. Menentukan topik yang
akan dibahas dulu apa ya, jangan lupa dicatat ya guys!!
2. Nah, kalo topiknya uda
dapat, pesan apa yang ingin kalian sampaikan ditulis ya! Hal ini supaya
ceritanya tidak menyimpang dari topik dan tetap tersampaikan pesannya.
3. Next, buat alur cerita
ya. Buatlah sambil membayangkan dan skate mau seperti apa suasananya, tokohnya
(tinggi, pendek, gemuk, ideal, pucat, segar) harus jelas ya tertulis dan jelas.
Sehingga, ilustrator tahu apa yang kita maksud guys! Kalau mampu, sampai
letak-letak rumah, tokoh, dan lain-lain harus tertulis. Nah disini kerjasama
dengan ilustrator sangat dibutuhkan. Jadi, carilah ilustrator yang memang
benar-benar mau, mampu dan kalau saya harus sabar menghadapi kita sebagai
penulis. Xoxoxo
4. Buatlah dialog juga,
secara jelas dari susananya dimana, latarnya seperti apa, letaknya dialog
dimana dan pergunakan bahasa sesuai usia yang jadi sasaran kita. Nah disini
memang kita harus terjun langsung observasi perkembangan anak jaman sekarang
itu bagaimana dari segi gaya bahasa, informasi yang didapatkan sedalam apa,
budaya, lingkungannya bagaimana. Dari referensi buku-buku lain juga tentunya.
5. Nah saatnya, ilustrator
berkasi!!! Disini saya selalu melihat perkembangan setiap jangkahnya supaya
sudah jadi tetapi hasilnya tidak sesuai ekspetasi kita. Kan merugikan dia dong
kalo gitu! Untuk proses menggambarnya, ilustrator saya menggunakan softskill
dengan melukis cat air warna (color
water). Kertasnya menggunakan kertas khusus untuk skate cat air. Nah,
kenapa menggunakan manual? Karena, saya ingin mengajarkan pada sasaran saya
(yaitu anak SD) supaya belajar motorik halus meskipun hanya melihat. Anak
Psikologi pasti paham lah ya yang saya maksud. Hehehe.
6. Nah, setelah selesai
saatnya scanning dan penataan menggunakan
corel draw. Im so proud with my
ilustrator :D mau bantuin saya nyusun. Nah tiap gambar tu cuma satu tokoh
supaya gambarnya detail dan ciamik. Disini dulu, saya terburu-buru jadi
hasilnya sangat tidak maksimal (Keburu mau lulusan). Nah, setelah penataan,
percakapan diketik menggunakan font kristen
ITC kayaknya khusus anak-anak SD.
7. Finishing.. Cek dan ricek
secara detail tiap gambar, tokoh dan alur cerita.
8. Kemudian, masukkan ke
percetakan dan jadilah buku cerita bergambar.
Begitulah sekilas
prosesnya. Sebenarnya buku impian saya ini mau dibuat semacam skatebook yang
bisa dibuka, tiga dimensi sehingga lebih banyak pesan yang tersampaikan. Namun,
karena waktu itu saya ngejar kelulusan jadinya seadanya banget.
Saya sangat bersyukur
banyak pihak yang sangat mengapresiasi mulai dari siswa atau sasaran, guru sekolah
dasar, teman-teman pecinta seni dan gambar, teman-teman peduli anak dan
kesehatan serta seluruh pihak yang mensupport yang awalnya hanya mimpi ingin
membuat buku seperti mbak Devi Raissa akhirnya kesampaian juga. Meskipun tidak
di moment yang tepat tetapi sungguh ini diwaktu yang tepat.
Akhirnya ya selesai
prosesnya..
![]() |
Ini waktu mau pengenalan buku saya |
![]() |
Pembagian buku untuk dibaca |
Dari sini banyak sekali
pelajaran yang saya dapatkan..
Tidak semua orang
memiliki satu visi dan misi dengan kita. Bahkan banyak diantara mereka yang
mencemooh, mengabaikan, menyepelekan dan menghina. Tetapi kita tetap punya
kekuatan. Yaitu Tuhan. Terserah manusia mau bilang apa terhadap karya kita yang
sudah mati-matian kita perjuangkan, tetapi kalau tujuan baik dan karya sudah
dibuat dengan kesungguhan maksimal. Percayalah. Hasil tidak akan mengkhianati
proses.
Seperti itulah, pembuatan
buku yang jauh dari sempurna dan masih dibilang jelek bahkan gak bagus sama
sekali.
Nah, bagaimana dengan
mimpi atau sesuatu dari kalian yang ingin dicapai? You can share here yaa..
Semoga bermanfaat
Keep inspiring and be
inspired yaaa
<3
IR
Komentar
Posting Komentar