Langsung ke konten utama

Percikan Senja


Siluit senja sejak enam bulan yang lalu masih membekas. Jingga begitu mempesona. Menghipnotis bagi siapapun yang mencintainya. Senja begitu dahsyatnya memikat mata hingga ke peredaran darah manusia yang mencintainya. Hingga membuat kita lupa diri. Lupa akan sebuah perpisahan dengan yang kita nanti. Perpisahan untuk selamanya setalah penantian yang tak ada ujungnya. Untung saja sang hujan menyadarkan ini semua. Hujan begitu buas membasahi diri ini. Senja yang begitu memikat pergi begitu saja. Tidak ada rasa berdosa maupun bersalah. Yang ada kehancuran dalam diri semakin merasuki. Mau menyalahkan siapa atas semua ini? Hujan telah berhasil membunuh senja kala itu. Kilauan jingga kau hancurkan tanpa sisa sepercik pun. Buasnya rintikanmu memecahkan segalanya.

Kini aku kembali menikmati percikan senja pantai selatan. Senja yang ditemani langit mendung mewarnai kerapuhan diri ini. Senja begitu hebatnya menghempaskan diri ini. Kilauannya selalu bertanya kenapa kita mudah sekali untuk rapuh? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pantai Gesing dan Ngularan (Teras Kaca) Trip

Hallo guys! Long time no see ya. Kali ini saya akan menyempatkan untuk blogging kembali. Edisi di tahun 2019 ini akan diawali di bulan April yaa. Akan banyak cerita perjalanan saya selama 3 bulan ini. Check this out! Pantai gesing   Nah kali ini saya akan sedikit cerita tentang pantai Gesing dan pantai Nguluran teras kaca yang sempat ngehit sampai sekarang bagi ganis (gadis instagram) di Yogyakarta. Setelah berkutat dengan kerjaan kantor dan barusan pulang dari Sumatera (wah edisi ini nanti ada cerita tersendiri ya) saya dan dua sahabat saya memutuskan secara mendadak untuk trip sehari di Gunung Kidul. Kita memilih di pantai yang dekat dengan Panggang karena jalannya lebih sepi tentunya tidak macet. Bagi warga Jogja yang sudah sering ke Gunung Kidul melewati Jalan Wonosari pasti tahu lah ya gimana rasanya weekend ke Gunung Kidul lewat Jalan Wonosari. Hehehe Kami dari Bantul berangkat pukul 09.00 menuju pantai Nguluran atau yang disebut pantai Teras Kac...

Aku bangga punya mama yang hebat.mama is best of the best :)

Hujan turun membasahi bumi. Percikan air terdengar di telingaku. Sang mentari nampak tak bergairah tuk muncul menerangi kehidupan pagi hari. Ku melangkah dengan tegar mengawali cakrawala kehidupan. Pagi itu sangat lamban, sangat terasa mengantuk dan malas. Namun kata mama kita harus melawan rasa malas yang menempel pada tubuh kita ini. Kita harus membuang jauh-jauh rasa malas itu. Karena rasa malas bagaikan sesuatu yang dapat menghancurkan semua harapan dan impian. Tetapi aku menghiraukannya. Walaupun mama memang benar tetapi aku memilih untuk tetap di kamar pada pagi itu. Darah terus mengalir, detak jantung terus melantun, nadi terus berdenyut, langkah terus berpadu dalam warna-warna kehidupan. Mama setiap hari menasehatiku tentang semua hal ini dan itu. Mama bilang kalau kita bertindak harus berfikir dua kali. Padahal aku selalu berfikir sebelum bertindak. Tetapi yang kurasakan aku tetap salah. Sampai-sampai aku berfikir bahwa ini sungguh tidak adil. Aku kadang merasa benci sam...