Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Dinamika Rasa

Hati harusnya berkaca. Bercermin akan kata-katanya. Bercermin pada jiwa dan raga yang ada. Menerima apa adanya. Kaca tak pernah berbohong. Selalu mengatakan apa adanya. Menjadikan diri ada apanya. Seperti ada sesuatu didalamnya. Yang mengusik hati untuk bertanya dan berkata. Tapi tak tau bagaimana caranya, agar tidak menyakitinya. Hingga pada akhirnya hanya tertulis ditemani sebuah daun daun kering. Seandainya kamu tau yang tertera pada kertas tubuh ini akan sebuah perasaan selama detak jantung jam. Seraya tak percaya pada kenyataan ini. Tapi ini nyata. Bukan maya. Ini sebuah cerita dari makhluk ciptaan Tuhan. Seorang sahabat bertanya pada sahabatnya disebuah taman sahdu sore itu. Ditengah tengah genangan air muncullah sebuah pertanyaan. Pertanyaan yang membuatku sadar bahwa  cinta tak pernah salah. Kita tidak boleh menyalahkan siapapun. Biarkanlah, karena suatu saat nanti jika kita mengalami hal seperti ini tidak termakan oleh cercaan kita sendiri. perasaan, hati, tak bisa ditaw...

Karena Tuhan Memilki Cara yang Berbeda

Setiap orang pasti akan pernah mengalami patah hati. Apalagi orang yang sering berharap pada manusia. Tidak ada salahnya memang kita patah hati. Itu hal fitrah yang akan kita alami sebagai manusia. Tidak ada yang sia-sia apabila kita memaknai dari patah hati itu sendiri. Patah hati akan mengubah hujan menjadi pelangi apabila kita melihat dari sisi yang berwarna. Patah hati juga bisa menjadi petir apabila kita melihat dari sisi abu-abu. Tinggal bagaimana kita memilihnya. Aku pernah patah hati. Awalnya sangat sakit. Apalagi kita patah hati dengan orang yang tidak peduli dengan hati dan perasaan kita.  Yang ada kita hancur dan seakan-akan percuma kita melakukan aktivitas sehari-hari. Itu juga aku alami. Aku mengalami ini. Dunia begitu kejam saat itu. Seakan-akan aku mendapatkan petir di tengah siang panas. Aku hanya mengutuk diriku sendiri pada waktu itu. Aku merasa menjadi orang paling gila selama ini. Kenapa tidak?  Aku menemukan seseorang yang begitu nyaman pa...

My Promise

Jujur aku lelah dengan semua ini. Aku ingin mengakhiri semua ini. Aku tahu, aku sadar sedari awal aku jatuh cinta. Seharusnya tidak aku teruskan kala itu. Tetapi kenapa aku tetap kuat bertahan? 4 tahun sudah semua harus berhenti saat ini. Saat semuanya telah jelas. Tak perlu diskripsi ataupun narasi untuk menjalaskan semua. Karena aku sadar diri. Aku harus pergi. 6 bulan yang lalu aku benar-benar jatuh dan terpukul setelah mengatahui semua ini dengan mata kepala sendiri. Rasanya tidak terima. Aku pun berjuang untuk melupakan ini semua. Hingga saat ini. Aku sedikit lega karena semua keadaan hati sudah mulai normal. Tapi kenapa kemarin kamu datang kembali? Mungkin karena aku belum sepenuhnya merelakan ini semua. Bagaimana aku merelakannya? 4 tahun bukan waktu yang pendek. Mungkin bagimu hanya sebuah kealayan (hal yang berlebihan). Tapi kamu salah. Kamu bilang pada saat itu, kamu tahu dan aku lebay. Laki-laki macam apa kamu? Ketika aku pertama kalinya merasakan cinta yang sesungguhnya,...