Jalan Parangtritis begitu padat sore ini. Bahkan setiap perempatan lampu dihijaukan semua. Jalur kebarat dan ketimur ditutup semua. Begitu riuhnya suasana sore itu. Aku berusaha menikmati setiap suara-suara bising kendaraan berlalu lalang. Orang-orang yang menjajakan tempat oleh-olehnya. Aku hanya terdiam seribu bahasa. Tak sedikitpun rasanya aku bicara dijalan saat bersamamu itu. Hanya menjawab beberapa pertanyaan basa-basi saja darimu. Lebih menikmati diam dan membalas inbox masuk dari teman-temanku hingga sampai pada sebuah tujuan. Setelah urusan kami selesai, kami pulang melewati jalan yang berbeda. Jalan yang tak seriuh kami berangkat tadi. Melewati sawah-sawah yang begitu indah mempesona. Yang membuatku tak betah untuk mengunci mulut ini. Apalagi kamu yang terus menanyakan banyak hal. Sepanjang jalan yang penuh cerita bersamamu. Hingga berada di depan rumahku Dan akhirnya yang diduga pun terduga. Sebuah persepsi tentang sahabatmu itu. Persepsi yang membuatku ...
By Istiani Romadhoni